Minggu, 22 Oktober 2017

Currency War (Perang Mata Uang)


1.    Pengertian Currency War

Penggunaan istilah perang mata uang atau currency war pertama kali diperkenalkan oleh direktur pelaksana IMF yaitu Dominique Strauss-Kahn dan menteri keuangan Brazil oleh Guido Mantega. Dalam pernyataan menteri keuangan Brazil tersebut, ia menjelaskan bahwa negara-negara didunia saat ini tengah memasuki masa perang mata uang internasional. Dimana, perang mata uang ini dapat mengancam daya saing negara-negara didunia, terutama dalam hal perdagangan internasional. 

Perang mata uang (currency war) atau juga dikenal sebagi devaluasi kompetitif merupakan keadaan dimana negara-negara didunia berusaha untuk mendevaluasi mata uangnya agar dapat meningkatkan ekspor suatu negara sehingga daya saing produk ekspornya akan meningkat dan akan menurunkan daya ekspor negara yang mata uangnya sedang mengalami trend peningkatan. Secara sederhana, Perang mata uang (Currency War ) adalah suatu kondisi dimana masing-masing negara "sengaja" untuk melemahkan mata uangnya terhadap mata uang negara lain, dengan tujuan mempermudah ekspor dan memperbaiki neraca perdagang. 
 Top of Form
Tujuan utamanya antara lain, dengan melemahnya mata uang dalam negeri, produk ekspor akan lebih berdaya saing karena harganya relatif lebih murah jika dinilai dengan mata uang asing. Dengan demikian mengakibatkan permintaan ekspor akan meningkat yang membuat sektor eksportir dalam suatu negara pun mengalami kenaikan. Akan tetapi, tentunya perang mata uang ini juga berdampak cukup signifikan yang pada akhirnya memberikan kerugian bagi negara-negara tersebut juga bagi negara-negara lain yang menjadi mitra dagangnya.

Pada hari Sabtu, 16 Februari 2012, para  pemimpin keuangan dinegara-negara yang tergabung dalam Grup-20 atau G20 mendeklarasikan untuk tidak menargetkan nilai tukar mata uang negara-negaranya untuk tujuan kompetitif. Pesan ini sebenarnya ditujukan oleh negara Jepang yang terlalu gencar mendevaluasi mata uang Yen. Namun hal banyak pengamat yang meramalkan perjanjian tersebut tidak akan dapat dijalankan terutama oleh negara Jerman dan Prancis. Hal tersebut karena perbedaan kondisi surplus predagangan yang dialami kedua negara tersebut. 

2.    Dampak atau pengaruh dari perang mata uang global atau currency war terhadap dalam negeri maupun bagi negara lain
Dampak di dalam negeri :
1.Inflasi melesat karena pasokan uang meningkat
2.Biaya impor makin tingg, neraca perdagangan terancam
3.Daya beli masyarakat secara umum turun karena nilai uangnya berkurang
Dampak bagi negara lain :
1.Produk ekspor menjadi tidak menarik, eksportir bangkrut dan ekonomi memburuk
2.Tingkat pengangguran meningkat
3.Penurunan ekspor mengakibatkan ancaman terhadap neraca perdagangan

Dampak lain yang harus diwaspadai oleh Indonesia adalah semakin banjirnya “uang panas” akibat dari perang mata uang tersebut. Perang mata uang yang terjadi saat ini tentu akan menjadikan mata uang asing yang masuk terutama ke Indonesia akan semakin murah. Sehingga banyak orang yang memegang mata uang asing di Indonesia. Uang panas yang ditanamkan pemodal asing di Indonesia kebanyakan merupakan modal dalam jangka pendek. Hal ini karena investor “uang panas” hanya bersifat sementara dan tentu akan beresiko tinggi. Negara-negara investor seperti Amerika Serikat, Jepang, dan Negara-negara Eropa lainnya akan mencari negara-negara yang akan dirasa memiliki prospek yang bagus termasuk Indonesia untuk menjual modalnya dengan membeli mata uang asing negara tersebut karena nilai mata uangnya yang meningkat sehingga lebih menguntungkan.
3.    China merupakan salah satu Negara yang dengan sengaja melemahkan nilai mata uangnya yakni Yuan

Keputusan tiba-tiba The People's Bank of China yang mendevaluasi mata uangnya hingga 1,9 persen langsung menohok pasar keuangan global, diperkirakan masih akan berlanjut. China secara gradually akan melemahkan mata uangnya. Dampak devaluasi Yuan ini juga paling besar terasa bagi negara industri lain di kawasan Asia yang juga menghasilkan produk yang sejenis dengan yang dihasilkan oleh China, seperti Korea Selatan. Hal ini menimbulkan perang mata uang antar kedua negara tersebut.

Penurunan yuan diperkirakan dapat menyebabkan penurunan daya saing barang-barang impor terhadap produk domestik China sendiri. Hal tersebut dapat meningkatkan potensi devaluasi mata uang oleh negara-negara lain khususnya negara yang melakukan ekspor ke China seperti Eropa dan Australia sebagai cara untuk menjaga daya saing ekspor.

Contoh klasik yang dapat menggambarkan perang mata uang antara negara didunia adalah antara China dan Amerika Serikat. Pemerintah China dapat dengan mudah mengatur mata uangnya karena cadangan devisa negaranya yang besar. Agar dapat meningkatkan daya saing ekspor negaranya China mengatur sebisa mungkin agar mata uang Yuan lebih rendah dari mata uang Dollar. Dengan begitu, saat ini ekspor China selalu menunjukkan trend meningkat ke Amerika Serikat maupun negara-negara lainnya. Hal ini tentu akan merugikan Amerika Serikat karena ekspornya ke China akan semakin menurun dan impornya meningkat dari China, sehingga banyak perusahan di Amerika Serikat yang gulung tikar.

Dari contoh klasik perang mata uang diatas kita dapat mengetahui bahwa dampak dari perang mata uang tersebut akan merugikan negara yang mengimpor dan menguntungkan bagi negara yang mengekspor. Dengan adanya persaingan antara China dan Amerika Serikat tersebut, maka Amerika Serikat tidak lagsung diam. Federal Reserve langsung mencetak uang dollar sebanyak-banyaknya sehingga dollar akan melemah. Dan pada saat yang bersamaan pemerintah Amerika Serikat memperketat persyaratan produk impor dan modal impor, khususnya dari China. Sehingga setiap investor akan diberikan bunga dan insentif yang tinggi jika ingin membeli obligasi di Amerika Serikat.

Lebih parah lagi, kebijakan yang dilakukan Amerika Serikat tersebut ternyata diikuti oleh negara-negara lainnya. Jepang mulai mengontrol pasar ekspor dan impor dengan menurunkan nilai Yen. Brazil juga menggandakan pajak beli obligasi negaranya oleh asing. Begitu juga dengan Thailand yang menarik pajak 15% bagi pembeli asing yang ingin membeli obligasi negaranya. Korea Selatan juga melarang bank meminjam dalam bentuk mata uang asing. Perang kebijakan pada mata uang yang dilakukan negara-negara didunia tersebut tentu akan saling merugikan, sehingga hubungan negara-negara didunia terutama yang menjadi mitra strategis perdagangan internasional akan rusak. Terutama negara yang bermitra strategis sebagai tujuan ekspor Indonesia seperti Malaysia, Singapura, dan Jepang. Jika ketiga negara tersebut melakukan kebijakan yang serupa, maka produk ekspor dan modal ekpsor akan terpukul dengan pengetatan persyaratan yang dilakukan oleh negara-negara tersebut.

1 komentar:

  1. KABAR BAIK!!!

    Nama saya Lady Mia, saya ingin menggunakan media ini untuk mengingatkan semua pencari pinjaman agar sangat berhati-hati, karena ada penipuan di mana-mana, mereka akan mengirim dokumen perjanjian palsu kepada Anda dan mereka akan mengatakan tidak ada pembayaran di muka, tetapi mereka adalah penipu , karena mereka kemudian akan meminta pembayaran biaya lisensi dan biaya transfer, jadi berhati-hatilah terhadap Perusahaan Pinjaman yang curang itu.

    Perusahaan pinjaman yang nyata dan sah, tidak akan menuntut pembayaran konstan dan mereka tidak akan menunda pemrosesan transfer pinjaman, jadi harap bijak.

    Beberapa bulan yang lalu saya tegang secara finansial dan putus asa, saya telah ditipu oleh beberapa pemberi pinjaman online, saya hampir kehilangan harapan sampai Tuhan menggunakan teman saya yang merujuk saya ke pemberi pinjaman yang sangat andal bernama Ms. Cynthia, yang meminjamkan saya pinjaman tanpa jaminan sebesar Rp800,000,000 (800 juta) dalam waktu kurang dari 24 jam tanpa konstan pembayaran atau tekanan dan tingkat bunga hanya 2%.

    Saya sangat terkejut ketika saya memeriksa saldo rekening bank saya dan menemukan bahwa jumlah yang saya terapkan dikirim langsung ke rekening bank saya tanpa penundaan.

    Karena saya berjanji bahwa saya akan membagikan kabar baik jika dia membantu saya dengan pinjaman, sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman dengan mudah tanpa stres atau penipuan

    Jadi, jika Anda memerlukan pinjaman apa pun, silakan hubungi dia melalui email nyata: cynthiajohnsonloancompany@gmail.com dan atas karunia Allah, ia tidak akan pernah mengecewakan Anda dalam mendapatkan pinjaman jika Anda mematuhi perintahnya.

    Anda juga dapat menghubungi saya di email saya: ladymia383@gmail.com dan Sety yang memperkenalkan dan memberi tahu saya tentang Ibu Cynthia, ini emailnya: arissetymin@gmail.com

    Yang akan saya lakukan adalah mencoba untuk memenuhi pembayaran cicilan pinjaman saya yang akan saya kirim langsung ke rekening perusahaan setiap bulan.

    Sepatah kata cukup untuk orang bijak.

    BalasHapus