1. Pengertian Currency War
Penggunaan istilah perang mata uang
atau currency war pertama kali diperkenalkan oleh direktur pelaksana IMF
yaitu Dominique Strauss-Kahn dan menteri keuangan Brazil oleh Guido Mantega.
Dalam pernyataan menteri keuangan Brazil tersebut, ia menjelaskan bahwa
negara-negara didunia saat ini tengah memasuki masa perang mata uang
internasional. Dimana, perang mata uang ini dapat mengancam daya saing
negara-negara didunia, terutama dalam hal perdagangan internasional.
Perang mata uang (currency war) atau
juga dikenal sebagi devaluasi kompetitif merupakan keadaan dimana negara-negara
didunia berusaha untuk mendevaluasi mata uangnya agar dapat meningkatkan ekspor
suatu negara sehingga daya saing produk ekspornya akan meningkat dan akan menurunkan
daya ekspor negara yang mata uangnya sedang mengalami trend peningkatan. Secara
sederhana, Perang mata uang (Currency War ) adalah suatu kondisi dimana
masing-masing negara "sengaja" untuk melemahkan mata uangnya terhadap
mata uang negara lain, dengan tujuan mempermudah ekspor dan memperbaiki neraca
perdagang.
Tujuan utamanya antara lain, dengan
melemahnya mata uang dalam negeri, produk ekspor akan lebih berdaya saing
karena harganya relatif lebih murah jika dinilai dengan mata uang asing. Dengan
demikian mengakibatkan permintaan ekspor akan meningkat yang membuat sektor
eksportir dalam suatu negara pun mengalami kenaikan. Akan tetapi, tentunya
perang mata uang ini juga berdampak cukup signifikan yang pada akhirnya
memberikan kerugian bagi negara-negara tersebut juga bagi negara-negara lain
yang menjadi mitra dagangnya.
Pada hari Sabtu, 16 Februari 2012,
para pemimpin keuangan dinegara-negara yang tergabung dalam Grup-20 atau
G20 mendeklarasikan untuk tidak menargetkan nilai tukar mata uang
negara-negaranya untuk tujuan kompetitif. Pesan ini sebenarnya ditujukan oleh
negara Jepang yang terlalu gencar mendevaluasi mata uang Yen. Namun hal banyak
pengamat yang meramalkan perjanjian tersebut tidak akan dapat dijalankan
terutama oleh negara Jerman dan Prancis. Hal tersebut karena perbedaan kondisi
surplus predagangan yang dialami kedua negara tersebut.
2. Dampak atau pengaruh dari perang mata
uang global atau currency war terhadap dalam negeri maupun bagi negara lain
Dampak
di dalam negeri :
1.Inflasi
melesat karena pasokan uang meningkat
2.Biaya
impor makin tingg, neraca perdagangan terancam
3.Daya
beli masyarakat secara umum turun karena nilai uangnya berkurang
Dampak
bagi negara lain :
1.Produk
ekspor menjadi tidak menarik, eksportir bangkrut dan ekonomi memburuk
2.Tingkat
pengangguran meningkat
3.Penurunan
ekspor mengakibatkan ancaman terhadap neraca perdagangan
Dampak lain yang harus diwaspadai oleh
Indonesia adalah semakin banjirnya “uang panas” akibat dari perang mata uang
tersebut. Perang mata uang yang terjadi saat ini tentu akan menjadikan mata
uang asing yang masuk terutama ke Indonesia akan semakin murah. Sehingga banyak
orang yang memegang mata uang asing di Indonesia. Uang panas yang ditanamkan
pemodal asing di Indonesia kebanyakan merupakan modal dalam jangka pendek. Hal
ini karena investor “uang panas” hanya bersifat sementara dan tentu akan
beresiko tinggi. Negara-negara investor seperti Amerika Serikat, Jepang, dan
Negara-negara Eropa lainnya akan mencari negara-negara yang akan dirasa
memiliki prospek yang bagus termasuk Indonesia untuk menjual modalnya dengan
membeli mata uang asing negara tersebut karena nilai mata uangnya yang
meningkat sehingga lebih menguntungkan.
3. China merupakan salah satu Negara yang
dengan sengaja melemahkan nilai mata uangnya yakni Yuan
Keputusan tiba-tiba The People's Bank
of China yang mendevaluasi mata uangnya hingga 1,9 persen langsung menohok
pasar keuangan global, diperkirakan masih akan berlanjut. China secara gradually
akan melemahkan mata uangnya. Dampak devaluasi Yuan ini juga paling besar terasa bagi
negara industri lain di kawasan Asia yang juga menghasilkan produk yang sejenis
dengan yang dihasilkan oleh China, seperti Korea Selatan. Hal ini menimbulkan
perang mata uang antar kedua negara tersebut.
Penurunan yuan diperkirakan dapat
menyebabkan penurunan daya saing barang-barang impor terhadap produk domestik
China sendiri. Hal tersebut dapat meningkatkan potensi devaluasi mata uang oleh
negara-negara lain khususnya negara yang melakukan ekspor ke China seperti
Eropa dan Australia sebagai cara untuk menjaga daya saing ekspor.
Contoh klasik yang dapat menggambarkan
perang mata uang antara negara didunia adalah antara China dan Amerika Serikat.
Pemerintah China dapat dengan mudah mengatur mata uangnya karena cadangan
devisa negaranya yang besar. Agar dapat meningkatkan daya saing ekspor
negaranya China mengatur sebisa mungkin agar mata uang Yuan lebih rendah dari
mata uang Dollar. Dengan begitu, saat ini ekspor China selalu menunjukkan trend
meningkat ke Amerika Serikat maupun negara-negara lainnya. Hal ini tentu akan
merugikan Amerika Serikat karena ekspornya ke China akan semakin menurun dan
impornya meningkat dari China, sehingga banyak perusahan di Amerika Serikat
yang gulung tikar.
Dari contoh klasik perang mata uang diatas
kita dapat mengetahui bahwa dampak dari perang mata uang tersebut akan
merugikan negara yang mengimpor dan menguntungkan bagi negara yang mengekspor.
Dengan adanya persaingan antara China dan Amerika Serikat tersebut, maka
Amerika Serikat tidak lagsung diam. Federal Reserve langsung mencetak uang
dollar sebanyak-banyaknya sehingga dollar akan melemah. Dan pada saat yang
bersamaan pemerintah Amerika Serikat memperketat persyaratan produk impor dan
modal impor, khususnya dari China. Sehingga setiap investor akan diberikan
bunga dan insentif yang tinggi jika ingin membeli obligasi di Amerika Serikat.
Lebih parah lagi, kebijakan yang
dilakukan Amerika Serikat tersebut ternyata diikuti oleh negara-negara lainnya.
Jepang mulai mengontrol pasar ekspor dan impor dengan menurunkan nilai Yen.
Brazil juga menggandakan pajak beli obligasi negaranya oleh asing. Begitu juga
dengan Thailand yang menarik pajak 15% bagi pembeli asing yang ingin membeli
obligasi negaranya. Korea Selatan juga melarang bank meminjam dalam bentuk mata
uang asing. Perang kebijakan pada mata uang yang dilakukan negara-negara
didunia tersebut tentu akan saling merugikan, sehingga hubungan negara-negara
didunia terutama yang menjadi mitra strategis perdagangan internasional akan
rusak. Terutama negara yang bermitra strategis sebagai tujuan ekspor Indonesia
seperti Malaysia, Singapura, dan Jepang. Jika ketiga negara tersebut melakukan
kebijakan yang serupa, maka produk ekspor dan modal ekpsor akan terpukul dengan
pengetatan persyaratan yang dilakukan oleh negara-negara tersebut.
KABAR BAIK!!!
BalasHapusNama saya Lady Mia, saya ingin menggunakan media ini untuk mengingatkan semua pencari pinjaman agar sangat berhati-hati, karena ada penipuan di mana-mana, mereka akan mengirim dokumen perjanjian palsu kepada Anda dan mereka akan mengatakan tidak ada pembayaran di muka, tetapi mereka adalah penipu , karena mereka kemudian akan meminta pembayaran biaya lisensi dan biaya transfer, jadi berhati-hatilah terhadap Perusahaan Pinjaman yang curang itu.
Perusahaan pinjaman yang nyata dan sah, tidak akan menuntut pembayaran konstan dan mereka tidak akan menunda pemrosesan transfer pinjaman, jadi harap bijak.
Beberapa bulan yang lalu saya tegang secara finansial dan putus asa, saya telah ditipu oleh beberapa pemberi pinjaman online, saya hampir kehilangan harapan sampai Tuhan menggunakan teman saya yang merujuk saya ke pemberi pinjaman yang sangat andal bernama Ms. Cynthia, yang meminjamkan saya pinjaman tanpa jaminan sebesar Rp800,000,000 (800 juta) dalam waktu kurang dari 24 jam tanpa konstan pembayaran atau tekanan dan tingkat bunga hanya 2%.
Saya sangat terkejut ketika saya memeriksa saldo rekening bank saya dan menemukan bahwa jumlah yang saya terapkan dikirim langsung ke rekening bank saya tanpa penundaan.
Karena saya berjanji bahwa saya akan membagikan kabar baik jika dia membantu saya dengan pinjaman, sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman dengan mudah tanpa stres atau penipuan
Jadi, jika Anda memerlukan pinjaman apa pun, silakan hubungi dia melalui email nyata: cynthiajohnsonloancompany@gmail.com dan atas karunia Allah, ia tidak akan pernah mengecewakan Anda dalam mendapatkan pinjaman jika Anda mematuhi perintahnya.
Anda juga dapat menghubungi saya di email saya: ladymia383@gmail.com dan Sety yang memperkenalkan dan memberi tahu saya tentang Ibu Cynthia, ini emailnya: arissetymin@gmail.com
Yang akan saya lakukan adalah mencoba untuk memenuhi pembayaran cicilan pinjaman saya yang akan saya kirim langsung ke rekening perusahaan setiap bulan.
Sepatah kata cukup untuk orang bijak.