Rabu, 14 Juni 2017

Pentingnya Mata Kuliah Pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi



Menurut saya, mata kuliah Pendidikan pancasila itu adalah sangat penting dan berguna untuk mahasiswa/mahasiswi di Perguruan Tinggi, karena mata kuliah tersebut tidak hanya dididapat atau dipelajari saat kita berada di bangku SD, SMP, & SMA bahkan saat kita sudah tidak mengenyam pendidikan pun, Pendidikan Pancasila atau Kewarganegaraan haruslah kita pelajari dan gunakan dalam kehidupan sehari-hari, karena kita harus tahu tentang hak & kewajiban yang di dapat sebagai warga Negara Indonesia.
Pancasila adalah sebagai sumber nilai dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara bagi bangsa Indonesia. Sebab itu seluruh tatanan kehidupan masyarakat , bangsa, dan Negara menggunakan Pancasila sebagai dasar moral atau norma dan tolak ukur tentang baik buruk dan benar salahnya sikap, perubahan dan tingkah laku sebagai bangsa Indonesia
Hal-hal yang harus bisa para Mahasiswa/Mahasiswi lakukan saat telah sudah mendapatkan Mata Kuliah Pendidikan Pancasila saat di Perguruan Tinggi :
·         Agar mahasiswa mampu menjadi warga negara yang memiliki pandangan dan komitmen terhadap nilai-nilai demokrasi dan HAM.
·         Agar mahasiswa mampu berpartisipasi dalam upaya mencegah dan menghentikan berbagai tindak kekerasan dengan cara cerdas dan damai.
·         Agar mahasiswa memiliki kepedulian dan mampu berpartisipasi dalam upaya menyelesaikan konflik di masyarakat dengan dilandasi nilai-nilai moral, agama, dan nilai-nilai universal.
·         Agar mahasiwa mampu berpikir kritis dan objektif terhadap persoalan kenegaraan, HAM, dan demokrasi.
·         Agar mahasiswa mampu memberikan kontribusi dan solusi terhadap berbagai persoalan kebijakan publik.
·         Agar mahasiswa mampu meletakkan nilai-nilai dasar secara bijak (berkeadaban).

Selasa, 13 Juni 2017

SEJARAH DEMOGRAFI



Demografi (demography), dari segi kata berasal dari dua kata yunani, yaitu demos  yang berarti rakyat atau penduduk dan grafein yang berarti menggambar atau menulis. Demograpi dapat diartikan sebagai tulisan atau gambaran tentang penduduk, istilah ini pertama kali di pakai oleh Achille guillard dalam karyanya yang berjudul “Elements de statistique humaine,ou demoghraphie comparee” atau Elements of human statistics or comprative demoghraphy (dalam iskandar, 1994)
Banyak ahli telah mendefinisikan tentang demografi, antara lain adalah sebagai berikut:
Johan sussmilch (1762, dalam iskandar, 1994) berpendapat bahwa demografi adalah ilmu yang mempelajari hukum Tuhan yang berhubungan dengan berbagai perubahan pada umat manusia yang terlihat dari jumlah kelahiran, kematian dan pertumbuhannya.
PBB (1958) dan Multylingual Geographic dictionari IUSSP (1982) mendefinisikan demografi sebagai studi ilmiah tentang penduduk suatu wilayah dari segi jumlah, struktur (komposisi) dan perkembangannya (perubahan)
Sehingga dapat disimpulkan bahwa Demografi adalah suatu alat untuk mempelajari perubahan-perubahan kependudukan dengan memanfaatkan data dan statistik kependudukan serta perhitungan-perhitungan secara matematis dan statistik dari data penduduk terutama mengenai perubahan jumlah, persebaran, dan komposisi/ strukturnya.
1.     Sejarah Perkembangan Ilmu Demografi
Menurut sejarahnya, upaya upaya untuk pencatatan statistik kependudukan sudah dilakukan sejak berabad abad yang lalu, meskipun masih di lakukan dalam ruang lingkup yang kecil dan di gunakan secara terbatas. John Graunt (1620-1674) dikenal sebagai pelopor pencatatan statitik penduduk.
Bapak demografi dunia adalah John Graunt. Dahulu dia sering menganalisis data kelahiran dan kematian yang ia peroleh dari catatan kematian (bills of mortality) yang rutin diterbitkan setiap minggu oleh petugas gereja. Dia juga menerbitkan hukum – hukum tentang pertumbuhan penduduk (Natural and Political Observations, Made Upon the Bills of Mortality).
Sejarah demografi sudah ada sejak dahulu, yakni ketika john graunt mempublikasikan Natural and Political Observations Mode Upon the Bills (1662). Penulisan sejarah geografi tersebut didasarkan atas data kependudukan Inggris pada abad ke 16. Sebenarnya sejarah pelaksaan sesnsus kependudukan di dunia ini telah diadakan beberapa ribu tahun yang lalu seusia dengan kerajaan Mesir Kuno, Persia Ibrani, Jepang Kuno dan Yunani Kuno (Taeuber, 2000:99). Akan tetapi karena penduduk yang dicacah juga terbatas (misalnya laki-laki dewasa yang dapat dipilih untuk menjadi tentara), sehingga hasil sensusnya pun terbatas yang biasanya dijadikan rahasia kerajaan. Selanjutnya menurut Taeuber di eropa yang berskala mikro khususnya kota-kota tua telah dilaporkan sejak abad ke 15. Bahkan di India pun pernah mengadakan sensus tahun 1678 (2000:99). Mungkin sensus yang berkesinambungan tertua adalah di Amerika Serikat, yang baisanya dilakukan setiap 10 tahun sekali, terutama sejak tahun 1790. Perkembangan sekarang ini karena teknologi computer dan kemajuan prosedur perumusan sampel juga menimbulkan perubahn-perubahan penting terhadap praktik sensus. Kemajuan ini juga membuka peluang bagi dikembangkannya berbagai jenis prosedur teknis statistik hingga dari data yang sama, dapat menghasilkan informasi –informasi yang jauh lebih lengkap dan bervariasi.
            Dewasa ini banyak para ahli demografi dan ahli geografi dengan mempertimbangkan pengalaman di Barat yang telah mengembangkan suatu teori tentang transisi demografik (demographic transition) yang diharapkan dapat meramalkan dampak industrialisasi atas penduduk di negaranya masing-masing maupun seluruh dunia. Transisi demografis ini juga dikenal sbg bentuk lingkaran atau siklus demografis (demographic cycle) yang menggambarkan proses perubahan tingkat kematian dan kelahiran pada suatu masyarakat dari suatu situasidimaan angka keduanya rendah (Caldwel, 2000:17).
            Dalam ekonomi masyarakat yang sudah maju, angka kematian dan kelahiran cenderung menurun. Contohnya prancis menurun pada abad ke 18, begitu pula Inggris dan beberapa Negara Eropa Selatan serta Eropa Tengah pada abad ke 19. Implikasi teori ini bahwa perbaikan kesehatan umum tanpa industrialisasiakan menghasilkan pertumbuhan penduduk yang luar biasa, dimana industrialisasi kurang lebih secara otomatis akan menstabilkan jumlah penduduk (Sjamsuddin, 1996:211) 



2.     John Graunt Sejarawan pendiri ilmu Demografi
John Graunt (1620-1674) dianggap oleh banyak sejarawan telah mendirikan ilmu demografi, studi statistik populasi manusia. Ia menganalisis statistik vital warga London dan menulis sebuah buku tentang tokoh-tokoh yang sangat mempengaruhi demografi hari dan orang-orang di abad-abad berikutnya. Graunt dihormati untuk karyanya dengan yang dibuat anggota piagam dari Inggris Royal Society, yang terdiri dari ilmuwan terkemuka.

3.     Biografi John Graunt
             Lahir di London, Inggris, pada April 24, 1620, Henry Graunt, seorang pemilik toko di Hampshire, dan istrinya, Mary. Anak tertua dari tujuh atau delapan anak, Graunt bersekolah sampai remaja. Pada usia enam belas ia menjadi magang kepada ayahnya, yang bekerja sebagai pedagang kain (dealer di pakaian dan barang-barang kering). Pada Februari 1641, Graunt menikah dengan Mary Scott, dia punya satu putra dan tiga putri.
Jhon graunt yang hidup antara tahun (1620-1674) memperkirakan bahwa penduduk kota london terdiri dari 199.000 laki laki dan perempuan 185.000, dan antara tahun 1628-162 bayi laki laki yang lahir sedikit banyak dari pada bayi perempuan.
Graunt ini adalah seseorang penjual bahan pakaian dan ia memperkirakan jumlah kelahiran dan kematian pada tahun 1662 berdasarkan pengetahuannya tenyang kalkulasi pasar. Karena menghitung ukuran ukuran demografi dan statistik statistik lainnya.

Senin, 12 Juni 2017

Journey of Economics Student

Haiii guys! Di blog kali ini aku mau berbagi pengalaman dan cerita gimana aku bisa jadi mahasiswa jurusan Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomi. Fyi, aku mahasiswa angkatan 2015 di Universitas Riau, walaupun kuliah di Riau bukan berarti aku asli orang Riau yah, tempat kelahiranku itu di Sumatera Utara tepatnya di Rantauprapat. Kenapa aku pilih Universitas Riau? Entar deh aku ceritain di blog selanjutnya, kali kita hanya membahas seputar, gimana sih kok aku bisa nyasar di Fakultas Ekonomi?

Sejak kelas X SMA aku tuh udah sukaaa banget sama pelajaran ekonomi, gatau kenapa tapi aku ngerasa passion aku tu di ekonomi. Dan waktu kenaikan kelas XI SMA di sekolah aku tuh baru mau pembagian jurusan IPA atau IPS, dan dengan tekad yang bulat aku pilih IPS karena keinginan ku sendiri dan alhamdulillah orang tua ku ga pernah memaksakan kehendak mereka ke anaknya, mereka bebasin aja gitu anaknya mau pilih jalan kemana asalkan jalan yang dipilih itu bisa dipertanggung jawabkan untuk kedepannya. Ohiya perlu kalian tau ya, ga selamanya citra jurusan IPS itu selalu buruk, aku di IPS juga unggulan kok dan teman-teman sekelas aku juga ga bego-bego amat menurutku, dan anaknya juga ga nakal-nakal yah walaupun ada sebagian kecil wkwkw, menurut aku IPA atau IPS itu sama aja tergantung kita nya minat nya dimana, kalaupun di IPA tapi nilai kita hancur dan gatau apa-apa tentang IPA itu samanya bego, saran aku nih ya buat kalian yang masih SMA dan bingung mau ambil jurusan apa mending ikutin kata hati dan jangan pilih jurusan hanya karena teman atau karena pengen satu jurusan sama doi, hmm yang ada ntr bisa stres sendiri waktu belajarnya karena ga dari hati.

Dikelas XI aku lebih mendalami pelajaran ekonomi dan semakin meningkatkan rasa cintaku terhadap ekonomi, beruntungnya juga setiap ada ulangan ekonomi nilai ku selalu bagus dan nilai paling tinggi diantara pelajaran lainnya. Gak terasa akupun sudah duduk di kelas XII SMA, dan di tahun itulah saat yang paling dinantikan bagi semua siswa, yap daftar kuliah! Kalau di sekolah aku waktu itu ada banyak jalur pendaftaran untuk masuk ke perguruan tinggi negeri, dan itu pendaftrannya sebelum UN (kalo gasalah). Jalur pendaftaran pertama yang aku ikuti itu jalur PMDK (Penelusuran Minat dan Kemampuan) Politeknik negeri se-Indonesia. Aku masih ingat pilihan aku waktu itu di Politeknik Negeri Padang (D4 Akuntansi dan D3 Administrasi Bisnis), dan Politeknik Negeri Sriwijya (D4 Manajemen Bisnis), dan dari ketiga yang aku daftar itu ga ada yg lolos satupun huhu, tapi aku ga berkecil hati sih karena itu masih step pertama masih banyak cara lain untuk bisa masuk PTN. Dan tibalah waktunya pendaftaran SNMPTN, sebelum daftar aku udah banyak konsultasi sih dengan wali kelas aku yang waktu itu juga ngajar di mata pelajaran ekonomi, eitss bukan berarti karna guru aku jadi pilih ekonomi yaa, semua pilihan aku itu pure karena keinginan aku sendiri dan ga ada paksaan dari pihak manapun, nilai tambahnya lagi pas mau daftar tuhkan kata guru aku juga diliat dari nilai rapot yang paling tinggi dan stabil nilainya dari semester 1 sampai akhir, jika diliat dari nilai rapor nilai ekonomi aku tuh yang selalu meningkat dari semester 1 sampai semester 5 dan itu nilai yang paling tinggi dari mata pelajaran lainnya. Yaudadeh tanpa basa-basi waktu daftar SNMPTN, aku langsung aja nentuin pilihan :
Pilihan 1 : Universitas Riau-Ekonomi Pembangunan
Pilihan 2 : Universitas Riau-Administrasi Publik
Pilihan 3 : Universitas Negeri Medan-Pendidikan Ekonomi

Ga terasa waktu pengumuman pun tiba, aku ingat banget tu pengumumannya jam 5 sore, waktu mau cek hp sih perasaan aku sih biasa ajaya, terus pas baca ada kata 'selamat' dan aku dinyatakan lulus gatau kanapa tiba-tiba aku langsung teriak panggil emak dan yaa drama dikitlah pake nangis-nangis terharu segala hahaha mungkin karena rasa kaget dicampur senang ya jadi gitudeh.

Apa rasanya jadi mahasiswa? Sejauh yang aku rasakan sampai semester 4 ini sih enjoy-enjoy ajaya, kalau masalah tugas dari dosen sih ya wajarlah hampir setiap minggu selalu ada, tapi sebisa kita aja ngatur waktu antara kuliah, organisasi, dan waktu buat main, jangan sampai berantakan gara-gara ga bisa ngatur waktu, dan alhamdulillah sih sejauh ini kuliah aku aman-aman aja walaupun aku tergabung di beberapa organisasi kampus bukan berarti nilai akademik ku jadi berantakan ya itu dibuktikan juga dengan IPK yang didapatkan selama 3 semester ini selalu aman-aman aja yaaa diatas 3,5an lah.

Sabtu, 10 Juni 2017

Perbedaan Kebijakan Fiskal dan Kebijakan Moneter



A.    KEBIJAKAN FISKAL
  1. Definisi Kebijakan Fiskal (Fiscal Policy)
Kebijakan Fiskal adalah kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah dalam rangka mendapatkan dana-dana dan kebijaksanaan yang ditempuh oleh pemerintah untuk membelanjakan dananya tersebut dalam rangka melaksanakan pembangunan. Atau dengan kata lain, Kebijakan Fiskal adalah suatu kebijakan ekonomi dalam rangka mengarahkan kondisi perekonomian untuk menjadi lebih baik dengan jalan mengubah penerimaan dan pengeluaran pemerintah. Kebijakan ini mirip dengan kebijakan moneter untuk mengatur jumlah uang beredar, namun kebijakan fiskal lebih menekankan pada pengaturan pendapatan dan belanja pemerintah. Instrumen kebijakan fiskal adalah penerimaan dan pengeluaran pemerintah yang berhubungan erat dengan pajak. Kebijakan ini biasanya ditentukan oleh Departemen Keuangan. Kebijakan fiskal, dengan demikian, secara langsung mempengaruhi kesejahteraan rakyat.
Menurut Keynesian, kebijakan fiskal dapat digunakan secara efektif untuk merangsang permintaan agregat dari masyarakat. Pajak dan pengeluaran pemerintah dirumuskan sesuai dengan kebutuhan masyarakat, dan permintaan dan penawaran komoditas umum dan fasilitas sipil adalah kebijakan fiskal yang baik.
2.     Analisis kebijakan fiscal
     Pengeluaran pemerintah berasal dari pajak yang di perolehnya. Pengeluaran pemerintah bila di salurkan secara tepat akan meningkatkan perekonomian di suatu negara. Misalnya pembangunan proyek pemerintah seperti pembangunan jalan tol, akan mengurangi masalah kemacetan. Sumber daya yang tadinya hanya terpusat di daerah tertentu saja dapat diatasi dengan di bangunnya fasilitas-fasilitas penting yang dibutuhkan masyarakat melalui pengeluaran pemerintah.
Pengeluaran pemerintah juga mempengaruhi distribusi pendapatan masyarakat. Karena penghasilan yang diperoleh karyawan/pegawai negeri termasuk dalam catatan pengeluaran pemerintah. Oleh sebab itu, kebijakan fiskal merupakan salah satu hal penting yang harus diperhatikan oleh pemerintah agar aktivitas perekonomian tetap stabil dan tidak menimbulkan efek akibat guncangan kebijakan fiscal. Dengan kebijaksanaan fiskalnya pemerintah dapat mengusahakan terhindarnya perekonomian dari keadaan-keadaan yang tidak diinginkan seperti keadaan dimana banyak pengangguran , inflasi , neraca pembayaran internasionla yang terus menerus defisit dan sebagainya.

Ada analisis yang dipakai dalam kebijakan fiscal
  1. Analisis kebijaksanaan fiskal dalam sistem perpajakan yang sederhana.
Dengan adanya tindakan fiskal pemerintah, pengeluaran masyarakat untuk konsumsi tidak lagi secara langsung ditentukan oleh tinggi rendahnya pendapatan nasional, akan tetapi oleh tinggi rendahnya pendapatan yang siap untuk di belanjakan atau disposable income
  1. Analisis kebijaksanaan fiscal dalam system perpajakan yang Built-in Flexible
Yang dimaksud dengan system perpajakan yang built-in flexible adalah system pemungutan pajak pendapatan, maksudnya adalah untuk meratakan distribusi pendapatan agar tidak terjadi ketegangan – ketegangan social. Dikatakan flexible karena mengikuti pendapatan, apabila pendapatan besar maka jumlah pajak yang di bayar besar dan begitu sebaliknya.


B.    KEBIJAKAN MONETER
1.     Definisi Kebijakan Moneter (monetary policy)
Kebijakan Moneter adalah suatu usaha dalam mengendalikan keadaan ekonomi makro agar dapat berjalan sesuai dengan yang diinginkan melalui pengaturan jumlah uang yang beredar dalam perekonomian. Usaha tersebut dilakukan agar terjadi kestabilan harga dan inflasi serta terjadinya peningkatan output keseimbangan.
Kebijakan moneter dan kebijakan fiskal adalah dua konsep paralel yang digunakan oleh pemerintah di seluruh dunia sebagai ukuran kesejahteraan dan reformasi. Salah satu perbedaan mendasar adalah, kebijakan fiskal biasanya ditentukan oleh pemerintah pusat, sementara kebijakan moneter ditentukan oleh bank sentral. Tujuan utama dari kebijakan yang digunakan oleh pemerintah ini adalah untuk meminimalkan fluktuasi dalam perekonomian. Kebijakan fiskal tidak persis kontras kebijakan moneter, tapi hanya berbeda terkait erat dengan kebijakan moneter negara. Dengan peran penting bahwa bank sentral harus bermain dalam pelaksanaan kebijakan moneter, pemerintah tidak tertinggal jauh. Peran pemerintah sangat penting juga.
2.     Analisis kebijakan moneter
Melalui kebijakan moneter, Pemerintah dapat mengatur jumlah uang yang beredar pada masyarakat, diatur dengan cara menambah atau mengurangi jumlah uang yang beredar dalam upaya untuk mempertahankan ekonomi bertumbuh sekaligus untuk mengedalikan inflasi.
Indonesia pun tidak luput dari kebijakan moneter tersebut. Di Indonesia, beberapa kali kebijakan moneter diambil untuk mengantisipasi inflasi yang terjadi di Indonesia. Kebijakan moneter tersebut hamper setiap tahun dilakukan untuk menekan inflasi yang ada. Kebijakan moneter tersebut diambil dengan memunculkan berbagai macam kebijakan public yang harus ditaati oleh seluruh warga Negara Indonesia.
Pemerintah memiliki 3 Instrument utama yang digunakan untuk mengatur jumlah uang yang beredar. Operasi Pasar Terbuka (Open Market Operation), Fasilitas Diskonto (Discount Rate), dan Rasio Cadangan Wajib (Reserve Requirement Ratio). Diluar dari 3 instrument tersebut (yang menrupakan kebijakan moneter bersifat kuantitatif), pemerintah dapat melakukan himbauan moral (Moral Persuasion.
a)      Operasi Pasar Terbuka (Open Market Operation)
Operasi pasar terbuka adalah cara mengendalikan uang yang beredar dengan menjual atau membeli surat berharga pemerintah (government securities). Jika ingin menambah jumlah uang beredar, pemerintah akan membeli surat berharga pemerintah. Namun, bila ingin jumlah uang yang beredar berkurang, maka pemerintah akan menjual surat berharga pemerintah kepada masyarakat. Surat berharga pemerintah antara lain diantaranya adalah SBI atau singkatan dari Sertifikat Bank Indonesia dan SBPU atau singkatan atas Surat Berharga Pasar Uang.
b)      Fasilitas Diskonto (Discount Rate)
Fasilitas diskonto adalah pengaturan jumlah uang yang beredar dengan memainkan tingkat bunga bank sentral pada bank umum. Bank umum terkadang mengalami kekurangan uang sehingga harus meminjam ke bank sentral. Untuk membuat jumlah uang bertambah, pemerintah menurunkan tingkat bunga bank sentral (tingkat diskonto). Dengan tingkat Bungan pinjaman yang lebih murah, maka keinginan bank-bank untuk meminjam uang dari bank sentral menjadi lebih besar, sehingga uang yang beredar bertambah. Sebaliknya bila ingin menahan laju pertambahan jumlah uang yang beredar, pemerintah menaikkan bunga pinjaman. Hal ini akan mengurangi minat bank-bank meminjam uang dari bank sentral, sehingga pertambahan jumlah uang beredar dapat ditekan.
c)      Rasio Cadangan Wajib (Reserve Requirement Ratio)
Rasio cadangan wajib adalah mengatur jumlah uang yang beredar dengan memainkan jumlah dana cadangan perbankan yang harus disimpan pada pemerintah. Untuk menambah jumlah uang, pemerintah menurunkan rasio cadangan wajib. Untuk menurunkan jumlah uang beredar, pemerintah menaikkan rasio.
d)     Imbauan Moral (Moral Persuasion)
Himbauan moral adalah kebijakan moneter untuk mengatur jumlah uang beredar dengan jalan memberi himbauan kepada pelaku ekonomi. Contohnya seperti menghimbau perbankan agar memberikan kredit secara hati-hati untuk mengurangi jumlah uang yang beredar dan menghimbau agar bank meminjam uang lebih ke bank sentral untuk memperbanyak jumlah uang beredar pada perekonomian.