Haii
guys! Di blog kali ini aku ingin berbagi pengalaman mengikuti beberapa tahapan
dari tes seleksi Beasiswa Bank Indonesia. Kalau kalian yang ngikuti blog aku pasti
kalian pernah baca di blog sebelumnya aku pernah berbagi cerita juga mengenai
pengalaman aku ikut seleksi Beasiswa Djarum (tapi gagal huhu). Tetapi Alhamdulillah
berkat kerja keras dan sikap pantang menyerah aku untuk terus mencoba berbagai
macam jenis beasiswa yang ada di kampus dan setelah melewati beberapa tahapan
yang cukup panjang, akhirnya aku diterima sebagai mahasiswa penerima Beasiswa
Bank Indonesia! Yeayyy!
Well,
seleksi beasiswa BI di tahun 2018 ini cukup ketat dibanding tahun-tahun
sebelumnya yang cuma melewati 2 tahapan yaitu tes administrasi dan wawancara,
tapi di tahun ini tahapan yang harus dilalui untuk bisa mendapatkan beasiswa BI
itu ada 5 tahap.
Tahap
I tes administrasi, jadi disini kalian cukup melengkapi berkas-berkas
administrasi yang diminta oleh pihak BI, seperti transkip nilai, surat aktif
kuliah, surat rekomendasi kampus, slip gaji orangtua atau surat keterangan dari
lurah, dan berkas-berkas lain seperti mendaftar beasiswa pada umumnya. Kalau di
kampus aku semua berkas ini diantar dulu ke Biro Fakultas, setelah itu baru
pihak kampus yang mengantar langsung ke pihak BI. Dan Alhamdulillah dari sekian
banyak yang mendaftar diterimalah sekitar 200 orang se-Universitas Riau untuk
bisa mengikuti tahap selanjutnya yaitu tes tertulis dan psikotes.
Nah
di tahap II ini tes tertulisnya dibagi 2 sesi. Jadi sesi pertama itu tes
psikotes, kita cukup disuruh menggambar pohon dan menggambar orang (untuk tips
menggambar dalam psikotes kalian bisa baca di blog aku sebelumnya di tes
seleksi Beasiswa Djarum), dan karena kemarin aku udah pernah mengikuti tes
semacamnya ini jadi aku bisa melewatinya dengan cukup mudah hehehe. Sesi kedua
dari tes tertulis ini adalah tes kebanksentralan, jadi disini kita diuji
mengenai pengetahuan kita mengenai kebanksentralan, dan karena aku basic-nya dari jurusan Ilmu Ekonomi dan
semester lalu aku juga sudah mengambil mata kuliah kebanksentralan, dan menurut
aku tes ini juga cukup mudah untuk bisa dijawab. Soal dari tes kebansentralan ini
sedikit kok cuma 10 soal aja tetapi dalam bentuk essay, jadi temen-temen juga
harus belajar terlebih dahulu mengenai kebanksentralan agar menjawabnya juga
mudah, karena soalnya juga tidak seperti soal pilihan ganda yang bisa ditebak
jawabannya apa.
Tahap
III dari tes ini adalah wawancara I, jadi dari 200 orang yang mengikuti tes
seleksi tertulis sebelumnya terpilih lah sekitar 120 orang untuk bisa mengikuti
tahap selanjutnya yaitu wawancara pertama. Pertanyaan wawancara ini sperti
pertanyaan wawancara pada umumnya kok, kalian cukup mempersiapkan mental aja
dan tunjukkan bahwa kalian itu orang yang komitmen dan mempunyai pengalaman pada
suatu kegiatan yang sifatnya peduli terhadap masyarakat dan lingkungan sekitar.
Fyi, komunitas GenBI (Generasi Baru Indonesia) yang diperuntukkan untuk
mahasiswa penerima beasiswa BI itu bukan hanya seperti komunitas yang ada dikampus,
tetapi komunitas yang bersifat sosial dan lebih peduli terhadap masyarakat,
lingkungan, dan daerah-daerah terpencil yang mungkin masih minim sarana dan
prasarana. Jadi selain mendapatkan bantuan finansial, kalian juga bisa
tergabung di komunitas GenBI untuk meningkatkan kepekaan sosial dan menumbuhkan
semangat dan jiwa pengabdian terhadap masyarakat sehingga para mahasiswa
penerima beasiswa BI dapat menjadi pemimpin yang menjulang keatas dan mampu
mengakar kebawah.
Pengumuman
dari tahap III ini terbilang cukup cepat, dari pagi aku berada di kantor BI dan
sekitar jam 2 siang barulah giliran aku untuk diwawancara dan sorenya stelah
smuanya selesai diwawancara, langsung diumumin siapa aja yang bisa mengikuti
tahap selanjutnya. Sekitar 80 orang lolos untuk bisa mengikuti tahap
selanjutnya. Dan pada saat itu juga dari 80 orang yang lolos ini dibagi menjadi
4 kelompok, jadi tujuan kita dibagi menjadi kelompok ini bagian dari tahap IV. Dimana
setiap kelompok ini disuruh untuk melakukan penggalangan dana dalam waktu seminggu, tidak ditargetkan
berapa uang yang kita dapat, dan penilaiannya juga personal kok tidak
berdasarkan kelompok siapa yang paling banyak mendapatkan dana, selanjutnya dana
yang kita dapatkan itu akan disumbangkan ke SD Marjinal yang berada di Kecamatan
Pucuk Rantau, Kuantan Singingi. Tujuan dari penggalangan dana itu mungkin lebih
untuk melatih diri kita agar peka terhadap keadaan sosial dan peduli terhadap
orang-orang sekitar yang membutuhkan uluran tangan kita.
Jadi
waktu itu aku berada di kelompok 4, banyak cara yang kita lakukan untuk bisa
mendapatkan dana, mulai dari mengamen di CFD, jualan kue dan es di kampus,
turun ke jalan untuk meminta sumbangan, jualan baju bekas di pasar, dan Alhamdulillah
selama seminggu kita melakukan penggalangan dana kita berhasil mengumpulkan
uang sebanyak kurang lebih Rp. 8.700.000. Kemudian di hari Senin tanggal 19
Maret 2018, kita disuruh kumpul kembali di kantor BI untuk melakukan FGD, dan
disana kita ditanya oleh Pembina lebih mendetail kegiatan apa saja yang sudah
kita lakukan selama seminggu, berapa jumlah uang yang kita kumpulkan, apa
kontribusi dari masing-masing anggota, dan sebelum selesai FGD Pembina meminta
kita untuk menyebutkan 3 kandidat terbaik dalam kelompok siapa aja yang paling
banyak berkontribusi aktif, dan awalnya aku sempet mikir nih siapa yahh kira-kira
yang terbaik di kelompok kami, eh ga lama kemudian salah satu temen aku
langsung nyeletuk bilang ke Pembina kalau
aku layak disebut sebagai kandidat terbaik dan diikuti dengan teman aku lainnya
yang setuju dengan apa yang disampaikan oleh temanku sebelumnya. Awalnya aku
sempat ga nyangka sih smua temen-temen satu kelompok aku pada bilang kalau aku
yang paling aktif dan paling banyak berkontribusi dalam melakukan penggalangan
dana selama seminggu ini. Tetapi setelah aku melihat ke belakang, aku baru
nyadar dan sempet bilang gini dalam diri aku “ohiya juga yaa keknya yang paling
antusias untuk galang dana ini yaa aku, semuanya aku ikuti dan lakukan” karena
gini, sebelum mulai melakukan penggalangan dana aku hanya fokus pada satu
tujuan yaitu bagaimana cara kita untuk bisa mendapatkan dana sebanyak mungkin
dan jangan sampai kalah dari kelompok lain, jadi semuanya aku kerjakan tanpa
harus disuruh atau tanpa harus menuggu arahan dari leader di kelompokku. Tetapi
menurutku smua anggota kelompok udah saling kerja keras kok untuk galang dana
ini, dan setiap orang punya porsi yang beda-beda dalam mengerjakan setiap hal,
dan alhamdulilah aku sangat bersyukur punya anggota kelompok yang bisa diajak
kerja sama dan mau saling bantu membantu untuk mengerjakan smuanya.
Akhirnya
pada hari Selasa tanggal 20 Maret 2018 tahap terakhir dari rangkaian seleksi
beasiswa BI sudah didepan mata. Dari 80 orang kemarin yang masuk tahap IV
dipangkas kembali menjadi 70 orang untuk bisa mengikuti Tahap V yaitu wawancara
kedua. Aku mendapat giliran wawancara dengan Pembina GenBI yaitu Mas James dan
Mas Fahmi, lagi-lagi aku merasa bersyukur bisa menjawab pertanyaan yang
diberikan oleh Mas James walaupun masih ada sedikit rasa khawatir setelah
melewati tahap wawancara terakhir. Dan pada malam harinya langsung diumumin
50 orang terbaik yang dinyatakan lolos
menjadi penerima beasiswa BI, pengumumannya itu diumumin di instagram @genbiriau, dan Alhamdulillah dari 50
orang yang diterima itu terselip namaku yang berada di urutan ke 18, lagi-lagi
aku tidak henti mengucap syukur kepada Allah Swt karena udah memudahkan segala
urusanku untuk bsia mendapatkan beasiswa tersebut dan mengabulkan semua
doa-doaku selama ini. Bangga sekali bisa tergabung di keluarga besar penerima Beasiswa
Bank Indonesia, selain mendapatkan bantuan finansial sebesar Rp.
1.000.000/bulan, aku juga bisa tergabung di komunitas GenBI dimana tidak
sembarangan orang dapat tergabung di komunitas tersebut:’)
Alhamdulillah
ya Allah, terimakasih aku ucapkan yang utama kepada kedua orangtuaku yang
senantiasa memberikan semangat dan selalu mendoakan yang terbaik untukku,
terimakasih untuk 19 orang temen-temen di kelompokku yang udah saling bekerja
keras, juga terimakasih buat semua temen-temen aku yang senantiasa memberikan
support dan mendoakanku, dan tak lupa terimakasih kepada Pembina GenBI Riau Mas
James, Mba Ela, dan Mas Fahmi yang udah memberikan kepercayaan dan mengasih
kesempatan bagiku untuk dapat bergabung di komunitas GenBI Riau. Terimakasih
semuanya!!!!